cookieChoices = {}; Kharomah: Bacaan dan tata cara melakukan PUASA PATI GENI

Saturday 23 January 2016

Bacaan dan tata cara melakukan PUASA PATI GENI

assalamu'alaikum
dalam melakukan puasa, kita harustautujuan dan kegunaan nya. semoga anda tau dan tidak salah menggunakan salah manfaatdari puasa pati geni.
ini adalah bacaan dalam melakukan puasa pati geni ..... :
 Niat ingsun patigeni
Asirep rapet maring geni lan sinar
Aku bali maring pepeteng
Kadyo purwaning dumadi mring alam luwung
Sajroning guwo garbaning sang ibu
Sedulur papat limo pancer
Tumekaning sang jabang bayine
kakang kawah adi ari-ari,
kiblat papat limo pancer
Nyawiji mring ngarsane Gusti
Niatku patigeni

Bacaan di atas adalah Bacaan untuk memulai laku patigeni. Patigeni adalah laku untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT sebagaimana yang dijalani oleh para leluhur di tanah Jawa, dan dijalani langsung oleh Sunan Kalijaga.

Kenapa harus patigeni...? Dalam hidup kita, terkadang kita merenungkan apakah perjalanan hidup yang kita jalani ini sudah sesuai dengan karep/kehendak-Nya. Atau justeru sebaliknya, kita merasa bahwa selama ini kita menjalani hidup atas dasar kehendak kita sendiri. Kita seperti terlempar ke dunia tanpa pegangan hidup yang pasti.

Agama yang telah kita anut semenjak kecil pun terasa hampa karena hanya dipahami dari segi syariat, aturan, hukum yang terasa kehilangan “jiwa” atau “ruh” agama. Agama (dalam pemahaman kita yang sempit) kadang juga kita rasakan tidak mampu menyediakan jawaban-jawaban bagi masalah hidup sehari-hari yang semakin kompleks. Mental kita sudah tidak bersih lagi. Jalur ruhani kita sudah tidak terhubung dengan jalur ruhani alam semesta. Hidup kita terasa mengambang dan sesak oleh nafsu dan angkara murka.

Untuk mengembalikan jati diri kita sebagai makhluk yang religius, selaras dan serasi dengan dunia batin dan dunia lahir, atau alam semesta metafisik dan fisik sehingga nanti kita mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa rasa dekat, rasa tenang, tenteram, sumeleh dan sumarah, polos, jujur, apa adanya serta bebas dari belenggu problem yang menghimpit maka para leluhur menyarankan agar kita melakoni PATIGENI. Yaitu laku/amalan tidak menggunakan “geni” atau api selama tiga hari.

Laku PATIGENI memiliki falsafah yang sangat mendalam. Yaitu mematikan unsur API di dalam tubuh metafisik/psikis/badan astral dan fisik kita. Unsur API adalah unsur Iblis yang membawa manusia pada nafsu-nafsu negatif seperti AMARAH, BENCI, IRI, DENGKI, INGIN MEMILIKI DAN MENGUASAI, MENGALAHKAN, MENAKLUKKAN, bahkan MEMBUNUH. Unsur API yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia akan mengakibatkan dia masuk ke dalam NAAR (NERAKA).

Melakukan patigeni lebih terasa khusyuk dan meditatif kalau kita lakukan di tempat-tempat yang sunyi dan sepi. Misalnya di dalam gua yang benar-benar gelap tidak ada cahaya yang masuk. Atau di dalam kamar yang sangat gelap hingga tidak ada cahaya yang menerobos ke dalamnya. Sebelum melakukan patigeni, kita diminta untuk mandi hingga bersih dan memakai pakaian yang bersih. Akan lebih baik bila kita mandi dengan air kembang setaman dan ditambah dengan wewangian yang semerbak. Niat juga ditata untuk melakukan pembersihan diri.

Selanjutnya, mulai untuk memasuki kamar atau gua yang telah dipilih sebelumnya.
Seluruh lampu/cahaya yang masih ada dimatikan. Kita berada di dalam gelap seperti di alam suwung dan tidak melakukan aktivitas apapun selama tiga hari tiga malam. Tidak makan dan tidak minum. Posisi badan duduk semedi, kalau capek bisa bersandar atau dalam posisi berbaring.

Selanjutnya bacalah Bacaan yang ada di awal kalimat tadi…..

Fokus pikiran hanya tertuju pada Tuhan Yang Maha Esa. Mengamati jalan masuk dan keluarnya nafas. Saat menarik nafas katakan Hu dalam hati.. saat mengeluarkan nafas mengatakan Allah.

Tiga hari tiga malam, misalnya dimulai pada jam 00.00 WIB dan tiga hari kemudian tepat pukul 00.00 WIB laku itu dihentikan. Selama itu, kita hanya manembah kepada Gusti Allah. Tidak berkomunikasi dengan siapapun kecuali dengan DIRI SEJATI yang terletak di dalam lapisan diri yang paling dalam. Di sanalah nanti kita nanti akan merasakan PANCARAN DIRI TUHAN KE DALAM DIRI MANUSIA.

Apabila dilakukan dengan ikhlas, pasrah dan sumeleh tidak mengharapkan atau mentargetkan apa-apa, maka kita akan benar-benar merasakan seluruh diri kita adalah bagian dari eksistensi Gusti Allah. Petunjuk-Nya yang jelas akan kita dapatkan sehingga kita mampu selalu BERKOMUNIKASI dengan-Nya dimanapun kita berada.

Inilah MODAL TERBESAR hidup manusia, yaitu YAKIN YANG SEYAKIN YAKINNYA BAHWA DIRI KITA SELALU MENDAPATKAN PEMBELAJARAN DARI GURU SEJATI (TUHAN) SECARA LANGSUNG. Dan setelah laku patigeni selesai, kita akan merasakan momentum saat kita terlahir kembali ke dunia ini. Suci seperti bayi yang baru saja dilahirkan dari rahim ibu ke rahim alam semesta.

wassalamu'alaikum....

13 comments:

Hendra Agnes said...
This comment has been removed by the author.
Hendra Agnes said...

Nama Lengkap : Hendra Agnes
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 28 Agustus 1984
Usia : 33 Tahun
Agama : Islam
Nama Ayah Kandung : Bapak Mochammad Djainuri
Agama : Islam
Nama Ibu Kandung : Ibu Yunani
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jalan Joyoboyo, Loceret Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur – Indonesia
———————————————————-
A’uudzubillaahi minasy-Syaithoonir-Rojiim. Bismillaahir-Rohhmaanir-Rohhiim. WA’ALAIKUMUS-SALAAMU wa rohhmatulloohi wa barokaatuHu. Salam silaturrohmi. Semoga salam dan rahmat dan hidayah dan kesehatan ( termasuk panjang usia ) serta kekuatan dari Allooh SWT selalu terlimpahkan kepada Para Guru dari Bapak Ustaadz Ali Imron beserta kepada Bapak Ustaadz Ali Imron beserta kedua Orang Tua Bapak Ustaadz Ali Imron serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Ali Imron juga. Aamiin Alloohumma Aamiin. ( QobiLtu, QobiLtu, QobiLtu ) Saya terima ijazah yang penuh berkah tersebut tentang pentingnya BACAAN DAN TATA CARA PUASA PATI GENI tersebut dari Bapak Ustaadz Ali Imron dan saya mohon izin untuk mengamalkannya lillaahi Ta’aalaa. Dan saya mohon do’a restu kepada Bapak Ustaadz Ali Imron supaya saya berhasil dalam mengamalkan BACAAN DAN TATA CARA PUASA PATI GENI tersebut demi meningkatkan ibadah hanya kepada Allooh SWT secara ikhlas. Aamiin Alloohumma Aamiin. Saya selalu mengucapkan Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Ustaadz Ali Imron atas Ijazah yang penuh berkah itu. Dan saya berjanji akan selalu ingin mengirim hadiah Q.S. Al-Faatihah kepada Para Guru dari Bapak Ustaadz Ali Imron beserta kedua Orang Tua Bapak Ustaadz Ali Imron serta kepada para keluarga Bapak Ustaadz Ali Imron juga setiap hari bibarokatiL-Faatihah

siti1405 said...

Qobiltu..say a terima ijazah ny

Unknown said...

Maaf ustad adakah halangan ketika melalukan puasa pati geni ini

Unknown said...

Kalau sedang pati geni terus ketiduran, apakah hrs diulang lagi??

Psiko sukses said...

Qobiltu

Unknown said...

Maap jika take ada tempat yg gelap dan sunyi Apakah bisa dilakukan atau tida

ahmad said...

qobilu

Unknown said...

Boleh kah saat patigeni kita mandi ??

Rifa putra said...

boleh kah saat patigeni kita sholat?

Unknown said...

Apakah bisa amalan amalan dari gugel di ijazahkan pk ustas ali?

Kwang jaho said...

Masya,alloh subhanalloh😢

Anonymous said...

BetMGM Casino Site - Where Online Gambling Is Legal
How To Use 바카라 BetMGM Online Casinos · choegocasino 1. Open a new account at BetMGM Casino · 2. Sign in at the BetMGM Casino · 3. Enter a name and a password. · 인카지노 4.

Post a Comment